Kambing Hitam

Barusan iseng baca komentar-komentar di Crash.net mengenai berita MotoGP San Marino kemarin yang dimenangkan oleh Valentino Rossi. Ada sebuah postingan komentar yang menarik yang tulisanya seperti ini :

Rossi after his Valencia fall, 2006: “When you fall, is always a mistake…”
Stoner after his Misano fall, 2008: “The tyre just let go”

Jujur saja, saya pribadi pernah menjadi fans Casey Stoner disaat awal kepindahannya ke kancah kelas primer MotoGP pada tahun 2006. Saat itu Stoner dan Pedrosa sama-sama pindah ke kelas utama MotoGP. Namun, sejak awal saya memang tidak respek terhadap Pedrosa yang bagi saya kurang murah senyum. Sebagai penikmat MotoGP, saya lebih menyukai sosok yang penuh senyum dan berkharisma walaupun dia memiliki skill membalap yang tinggi. Akhirnya saya lebih menyukai Stoner sebagai penerus icon MotoGP setelah Valentino Rossi. Sayangnya, respek saya terhadap Stoner memudar sejak ia menjadi Juara Dunia MotoGP.

MotoGP adalah suatu hiburan olahraga, bukan balapan sendiri tanpa penonton. Penonton tentunya ingin mendapatkan kepuasan dari tayangan MotoGP. Sebagai seorang olahragawan dan figur pembalap MotoGP ternyata Stoner tidak dapat memberikan kepuasan terhadap penikmat MotoGP. Selain kurangnya pengalaman dan umur yang masih muda, ternyata Stoner juga masih belum bisa menerima keaadan dirinya. Tiga kali terjatuh dalam tiga kali balapan bukan hal yang biasa. Ban, motor, pembalap lain, bahkan kerikil gravel pun menjadi ‘kambing hitam’ MotoGP musim ini. Itulah sebabnya mengapa Rossi masih menjadi icon MotoGP hingga saat ini. Kembali ke tahun 2006, saat Rossi kehilangan titel di seri akhir MotoGP karena terjatuh, dia tidak menyalahkan apapun. Terjatuh adalah suatu kesalahan murni dirinya.

Banyak hal yang bisa diambil dari kutipan komentar diatas. Terkadang manusia memang tidak bisa menerima keadaan dirinya sehingga dicarilah kambing hitam di luar sana. Saya pribadi sering mencari kambing hitam, apalagi ketika mendapat nilai Jelek. Entah dosennya gak enak, entah pelajarannya susah, entah waktu gw abis kebuang gara-gara si anu, dan masih banyak lainnya. Padahal, nilai jelek adalah murni kesalahan gw yang gak pernah belajar. Hehehe..

2 responses to “Kambing Hitam”

  1. “Entah dosennya gak enak, entah…”

    huhuhuuu jadi kesindir….

    bener juga..
    Sebelum menunjuk orang lain, tunjuk diri kita sendiri… apa kita udah lebih baik?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: