Consulting, Engineering, Family

Posting kali ini sebetulnya lanjutan dari topik sebelumnya. Keamanan yang dimaksud disini adalah tingkat keamanan untuk terhindar dari pengendara motor yang ‘sakit’ (genk motor atau preman pasar). Bagi yang suka pulang dini hari pasti akan berpikir mengenai hal ini, terutama yang rumahnya cukup jauh apalagi jika sudah bandung. Saya pribadi sih cukup aman-aman saja, toh rumahnya tidak terlalu jauh dari kampus. Namun, masalah ‘keamanan’ ini memang perlu diwaspadai.

Kemarin saya ngobrol-ngobrol dengan teman-teman di Warung Gembul. Kami membicarakan masalah Bandung di malam hari. Daerah-daerah rawan, motor yang biasa digunakan, dan motor yang ‘aman’. Daerah yang paling rawan menurut teman saya adalah perjalanan menuju Cimahi. Sebetulnya sih, bukan di kota Cimahinya itu yang berbahaya, tetapi ketika mulai memasuki daerah perbatasan yang jalannya cukup gelap. Untuk daerah Bandung, jalan Gatsu yang cukup gelap dan Cihampelas juga daerah yang cukup berbahaya. Jika anda sedang mengendarai motor lalu ada 2 motor atau lebih yang mendekat, maka berhati-hati lah. Apalagi bila datangnya dari sisi kanan dan kiri secara bersamaan. Terdapat indikasi yang tak betul ini! Motor anda akan disuruh menepi, lalu terjadi lah perampokkan dan penganiayaan oleh sang pesakitan.

Motor pada contoh diatas mungkin contoh motor yang termasuk kategori tidak ‘aman’. Pertama, motor yang kurang aman atau hampir tidak aman. Motor bebek seperti Supra, Legenda, dll menurut saya tidak aman, mengapa? CC motornya kecil dan 4 tak, kurang narik. Selain itu, si pesakitan biasanya menggunakan motor kategori ini. Bebek lainnya adalah kelas 2 tak. Motor jenis ini sebetulnya hampir aman, karena tarikannya yang cukup untuk kabur. Dengan catatan si pesakitan menggunakan bebek 4 tak. Jika sang pesakitan menggunakan Kawasaki Ninja, ya tinggal pasrah saja! Mau kabur pasti terkejar kok. 😀

Kedua, adalah motor yang cukup aman. Motor yang termasuk kategori ini adalah Ninja, Tiger, RX-King, dan yang sejenisnya. Saya sebut motor ini aman karena itu adalah Motor! bukan Bebek! :p. Selain memiliki tanki di bagian depan motor jenis ini memiliki CC yang lebih besar. Saya sendiri pernah memiliki motor kategori ini yaitu RX-King (motor jambret). Jelas saja aman, tarikannya itu loh, kencang betul! Jika yang dihadapi adalah pesakitan yang menggunakan motor dari kategori pertama, anda hanya tinggal tersenyum saja sambil gerung-gerung motor. Insya Allah sang pesakitan tidak akan berani mendekat. Tetapi sebaliknya, jika sang pesakitan menggunakan motor kategori ini juga, anda harus menyiapkan adrenalin lebih untuk beradu speed dengannya. Kecuali jika anda memang sudah pasrah untuk dirampok (terkadang ditambah aniaya)! 😛

Ketiga, jenis motor yang aman. Menurut saya, hanya Motor Trail (Suzuki TS, dll) lah yang memiliki keamanan yang cukup. Hal tersebut karena itu adalah motor gunung dan orang-orang yang memilikinya sudah terbiasa dengan medan off road. Sang pengendara motor kategori ini umumnya memiliki keberanian yang lebih (anak gunung kali ya) dan skill mengendara yang mantap. Keseimbangan dan kecepatannya sangat tinggi. Sudah terbiasa di jalan berlumpur dan berpasir, tentu saja jalan aspal menjadi hal yang mudah.

Keempat, motor yang sangat aman. Motor yang termasuk kategori ini adalah motor besar dan motor tua (motor eropa tahun ’50-an). Yang dimaksud dengan motor besar dalah motor yang memiliki kapasitas mesin lebih dari 400 cc. Bagaimana tidak aman, plat nomornya saja D XXXX MB. Bagian belakangnya sudah menyirikan bahwa ini adalah motor besar. Sangat tidak mungkin ada pesakitan yang berani merampok mendekati pengendara kategori ini! Bila sampai ada, saya yakin sang pesakitan tidak dalam keadaan sadar. Hahahaha.. Ya, anda bayangkan saja sendiri jika ada pesakitan yang berani ‘mengganggu’ sang pengendara motor kategori ini.

‘Keamanan’ ini bergantung dari jalan dan waktu yang anda lewati. Saya pribadi belum pernah bertemu dengan sang pesakitan yang bergerombol ketika mengendarai motor sendirian. Jika hanya 1 motor atau 2 motor sih,